Minggu, 30 Oktober 2011

Menonaktifkan User Account Control di Windows 7

Pada windows 7 karena fasilitas dari User Account Control sangat mengganggu kegiatan dari pengguna karena system akan memberikan peringatan-peringatan saat kita membuka file, menginstall file atau menjalankan sebuah aplikasi yang ada di sistem kita, walaupun sebenarnya fasilitas tersebut sangat membantu untuk keamanan system kita.
Peringatan tersebut dapat di nonaktifkan dengan beberapa cara antara lain :
Melalui Control Panel
  • Masuk ke  Control Panel. Di Windows 7, ada beberapa macam cara untuk mengakses User Account Control (UAC) sebagai berikut:
  1. Start Menu -> Control Panel -> User Accounts and Family Safety -> User Account.
  2. Start Menu -> Control Panel -> System and Security -> Action Center.
  3. Klik atau klik kanan ikon Bendera di notification area (system tray), kemudian pilih Open
  4. Ketik “MsConfig” (tanpa tanda petik) dalam Start Search untuk menjalankan System Configuration, kemudian pilih tab Tools, pilih Change UAC Settings, kemudian klik tombol Launch.
  • Klik pada link User Account Control Setting,
  • Geser slider bar ke posisi terendah (ke arah Never Notify), dengan deskripsi Never notify me.
  • Klik OK untuk menyimpan perubahan.
  • Restart Komputer untuk mengefektifkan perubahan User Access Control.
Dengan Regedit
  1. Jalankan Registry Editor (RegEdit).
  2. Temukan registri berikut HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System
  3. Temukan entri REG_DWORD berikut: EnableLUA
  4. Ubah nilai EnableLUA menjadi 0.
  5. Langkah Tambahan; temukan entri REG_DWORD berikut: ConsentPromptBehaviorAdmin
  6. Tentukan nilai ConsentPromptBehaviorAdmin menjadi 0 (optional).
  7. Keluar dari Registry Editor dan restart Komputer untuk menonaktifkan UAC.
Melalui Group Policy
Para pengguna Windows 7 Ultimate, Business atau Enterprise yang memiliki fasilitas Local Group Policy, dapat memanfaatkan Group Policy untuk menonaktifkan UAC untuk PC Lokal atau beberapa komputer dalam suatu jaringan sekaligus.
  1. Ketik gpedit.msc dalam Start Search untuk menjalankan pengaturan Local Group Policy.
  2. Pilih: Computer Configuration -> Windows Settings -> Security Settings -> Local Policies -> Security Options
  3. Temukan setting berikut di sisi kanan panel: User Account Control: Behavior of the elevation prompt for administrators in Admin Approval Mode
  4. Ubah settingnya menjadi Elevate without prompt.
  5. Temukan setting berikut di sisi kanan panel: User Account Control: Detect application installations and prompt for elevation
  6. Ubah settingnya menjadi Disabled.
  7. Temukan setting berikut di sisi kanan panel: User Account Control: Run all administrators in Admin Approval Mode
  8. Ubah settingnya menjadi  Disabled.
  9. Temukan setting berikut di sisi kanan panel: ser Account Control: Only elevate UIAccess that are installed in secure locations
  10. Ubah settingnya menjadi Disabled.
  11.  Selanjutnya, Restart Komputer jika sudah selesai.
Gunakan trik ini bila anda yakin dengan keamanan data dan system windows

Perbaikan kerusakan Windows dengan Windows Repair

Ketika Windows XP, 2003, Vista, 2008 atau 7 mengalami masalah, kadang tidak mudah untuk mengatasinya. Baik permasalahan ini timbul akibat virus (malware), konflik aplikasi atau sebab lainnya. Tetapi, ada aplikasi kecil, gratis dan portable yang bisa kita gunakan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu Windows Repair (All ini One).
Windows Repair merupakan software yang didesign untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam Windows, baik Windows XP, 2003, Vista, 2008 dan 7. Disediakan 4 langkah penjelasan serta rekomendasi sebelum kita melalukan perbaikan (repair windows). Berikut penjelasan masing-masing langkah yang disediakan :
  • Disini dijelaskan sebelum melakukan repair windows, harus dipastikan bahwa komputer sudah bebas virus (malware). Karena jika komputer masih terinfeksi virus, proses repair kemungkinan besar tidak akan berhasil, malah bisa lebih buruk. Untuk memastikan komputer bersih, direkomendasikan 3 program :
  1. Malwarebytes (scanner gratis untuk malware/virus)
  2. TDDS Rootkit Remover
  3. Microsoft Security Essentials (Antivirus gratis dari Microsoft)
  • Langkah Opsional (bisa dilakukan atau tidak, tetapi jika ada masalah dengan permission file sangat disarankan untuk melakukannya), yaitu mengecek File Sistem Windows dari Error. Langkah ini akan melakukan Cek Disk (ChkDsk) dan akan dilakukan setelah komputer restart terlebih dahulu. Klik saja tombol “Do it” di Step 2 jika ingin mengecek disk.
  • Langkah Opsional (bisa dilakukan atau tidak), yaitu melakukan pengecekan file-file sistem windows akan kemungkinan ada yang rusak, error atau versinya tidak sama. Langkah ini kadang bisa mengetasi berbagai masalah windows. System File Check akan melakukan scan file-file windows dan membandingkan dengan file asli (original). Untuk Windows XP dan 2003, diperlukan CD Master Windowsnya, sedangkan untuk windows Vista, Windows 7 dan yg lebih baru tidak memerlukan CD/DVD.
  • Langkah Pilihan (opsional), yaitu System Restore, baik membuat system restore baru (Create) atau membuka sistem yang sudah tersimpan dengan klik “Restore”
Start repairs Menu utama untuk melakukan perbaikan windows.
Lebih Details dengan Proses Repairs
Ketika kita sudah memahami atau melakukan langkah yang dirasa penting dari langkah 1 sampai langkah 4, maka langkah terakhir adalah melakukan perbaikan (dari tab Start Repairs). Disini kita diberikan 3 pilihan : Basic Mode, Advanced Mode dan Custom Mode. Ketika di pilih salah satu menu tersebut kemudian di klik tombol “start”, akan muncul window yang menampilkan langkah apa yang akan dilakukan (kita juga bisa memilih atau tidak secara manual).
Berikut penjelasan lebih detail apa yang dilakukan dan dimana diperlukannya :
  1. Reset Registry Permissions: Mengembalikan masalah perijinan Registry ke keadaan semula. Dilakukan jika terjadi masalah seperti gagal menginstall software, windows update gagal, registry tidak dapat diakses dan lainnya. Proses ini dapat memerlukan waktu yang agak lama, tergantung jumlah registry dan CPU
  2. Reset File Permissions, langkah ini akan mengembalikan masalah perijinan file dengan memberikan hak akses sepenuhnya di drive C bagi administrator, system dan pengguna yang terdaftar. Dilakukan jika terjadi masalah seperti: tidak bisa menginstall aplikasi, update, program error, services tidak jalan dan lainnya
  3. Register System Files, akan mendaftarkan (register) berbagai file DLL dan OCX yang ada di folder system32 serta SysWOW64. Ini dilakukan jika ada masalah dalam hal mendaftarkan file-file di folder windows sistem.
  4. Repair WMI, memperbaiki masalah Windows Management Instrumentation (WMI) yang digunakan oleh berbagai aplikasi lain seperti misalnya Windows Firewall dan Windows Action Center
  5. Repair Windows Firewall, untuk memperbaiki windows firewaall yang bermanfaat untuk mencegah koneksi dari luar ke komputer tanpa sepengetahuan kita
  6. Repair Internet Explorer, untuk memperbaiki IE yang error jika masih menggunakan browser ini
  7. Repair MDAC & MS Jet, untuk memperbaiki jika program atau aplikasi database yang memerlukan MDAC dan MS JEt bermasalah.
  8. Repair Hosts File, memperbaiki hosts file yang kadang di ubah atau di edit oleh virus(malware).
  9. Remove Policies Set By Infections, mengembalikan berbagai setting ke awal, seperti Task Manager yang tidak bisa dijalankan, tampilan desktop hilang, exe tidak jalan dan lainnya. COcok untuk memperbaiki setelah komputer terinfeksi virus
  10. Repair Icons, jika tampilan icon tidak benar atau hanya blank atau putih saja, pilih perbaikan ini.
  11. Repair Winsock & DNS Cache, untuk memperbaiki masalah koneksi atau jaringan yang rusak. Seperti misalnya kita tidak bisa terkoneksi jaringan atau internet padahal sebelumnya tidak ada masalah
  12. Remove Temp Files, lebih ke arah pembersihan windows dengan menghapus file-file sementara yang tidak dipakai lagi (file temporary), kadang virus juga berada di lokasi ini
  13. Repair Proxy Settings, Memperbaiki masalah proxy (proxy akan dimatikan), seperti misalnya kita tidak bisa terkoneksi ke website tertentu
  14. Unhide Non System Files, akan menampilkan file-file windows yang disembunyikan oleh virus/malware yang seharusnya bukan file sistem.
  15. Repair Windows Update, untuk memperbaiki jika windows update tidak bisa berjalan semestinya
Jika sudah memilih opsi-opsi yang akan dilakukan perbaikan (repair), selanjutnya kita tinggal klik tombol “Start” dan tunggu proses berlangsung.
For Windows XP, 2003, Vista, 2008 & 7
v.1.4.1 (Supports 32 & 64 bit)
Download Windows Repair (all in One) ( 595 KB)
Link1, Link 2

Bahaya dari Overclocking

Setelah pembahasan tentang keuntungan dari Overclocking, disini saya akan membahas tentang bahaya dari overclocking
Ketika kita berbicara tentang overclocking berkaitan dengan komputer, kita berbicara tentang meningkatkan kinerja mesin sehingga dapat berfungsi lebih cepat dan lebih efektif dari yang diharapkan oleh produsen. Proses overclocking mesin adalah sesuatu yang hanya boleh dilakukan oleh seorang individu berpengalaman yang berpengalaman dalam hal ini, karena dengan semua dikatakan dan dilakukan, overclocking adalah sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya yang serius dan risiko juga.
Manfaat dari overclocking termasuk mendorong kinerja mesin dan kecepatan, dan ini membantu pengguna mencapai konfigurasi yang tidak mereka harapkan, itu membantu mereka untuk menghemat uang dan memberikan mereka pilihan untuk menggunakan periferal hardware lebih dari yang diharapkan, tetapi bersama dengan ini , ada beberapa bahaya overclocking yang perlu dipertimbangkan juga.
Risiko dari Overclocking
Hal ini dimungkinkan untuk overclock prosesor, GPU, RAM dan peripheral lainnya juga, sehingga hanya alam yang akan ada dampak tertentu melakukannya. Overclocking Moderat adalah sesuatu yang hampir setiap mesin dapat dilakukan, tetapi ketika proses ini bekerja, mesin berada di bawah ancaman berat. Hal ini terutama berlaku dalam kasus di mana orang overclock mesin yang sudah tua dan telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun. Mesin tersebut tidak dapat menangani strain yang overclock dan berjalan di luar dugaan, dan ada beberapa kelemahan yang akan timbul sebagai akibat dari itu. Dengan itu bahaya dari overclocking bahwa setiap pemilik komputer yang berencana untuk melaksanakan proses ini, harus menyadarinya.
Risiko terbesar dari overclocking adalah perangkat keras overheating. Karena perangkat ini tidak dibangun untuk berfungsi pada kecepatan siklus standard dari bawaan pabrik, sehingga mengakibatkan peralatan cenderung menjadi sangat panas karena semua komponen mereka bekerja di hiper-drive. Ini adalah sesuatu yang akan mempengaruhi perangkat elektronik, sehingga pengguna harus benar-benar siap untuk ini. Menggunakan mesin dalam sebuah ruangan dengan suhu yang rendah adalah solusi terbaik untuk masalah ini.
Sebagai perangkat hardware overclock, kebutuhan daya peralatan juga naik. Ini adalah sesuatu yang dapat mengakibatkan kerusakan serius sejak sirkuit komponen yang dirancang untuk menangani jumlah yang tetap dari tegangan yang tidak boleh dilampaui. Hal ini dapat menyebabkan CPU menjadi sangat tidak stabil, dan ini secara tidak sengaja dapat menyebabkan bahaya kebakaran juga.
Karena sistem menjadi sangat tidak stabil ketika overclock, risiko lain seperti hilangnya data, korupsi dari file pada sistem dan sistem crash juga datang ke depan dan dapat menyebabkan masalah serius bagi sebagian orang. Dengan semua kemungkinan bahaya dari overclocking dikenal untuk Anda, Anda harus ingat untuk membuat keputusan informasi ketika Anda belajar bagaimana untuk overclock CPU dan benar-benar melaksanakan prosedur.
Terlepas dari semua ini meskipun, risiko kebakaran dan papan sirkuit terbakar adalah lebih rendah pada masa ini, karena produsen semakin membuat mesin yang menangani pendinginan lebih efektif. Namun, ini tidak berarti bahwa risiko tersebut benar-benar terhindari, karena cepat atau lambat komputer akan mengalaminya  di mana bila panas yang dihasilkan akan melebihi dari panas normal. Beberapa overclocker bahkan menggunakan bahan-bahan lain seperti nitrogen cair dan cairan lain untuk mencapai hal yang sama, dan perlu untuk diketahui, ini adalah sesuatu yang harus dihindari karena pada akhirnya akan mempengaruhi komponen-komponen internal komputer. Produsen komputer mengatakan bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan hal-hal seperti itu, karena apa pemilik komputer memiliki hak sepenuhnya dengan mesin dalam privasi rumahnya. Tapi, masalah yang sangat nyata muncul ketika penjual mulai menjual mesin overclock dan mengklaim bahwa konfigurasi mereka lebih tinggi daripada apa mereka sebenarnya. Ini benar-benar jumlah penipuan, dan penjual tersebut dapat dikirim ke penjara karena praktek-praktek tersebut.
Overclocking komputer adalah sesuatu yang hanya dilakukan seorang penggemar komputer yang sudah teropsesi dan ahli, terutama karena prosesnya yang rumit. Orang-orang tersebut menyadari kelemahan dari overclocking dan mereka sudah dipersiapkan dengan baik untuk hal yang sama juga, tetapi menurut mereka, dari manfaat dalam melakukan overclocking mereka juga harus mengambil risiko yang akan mereka hadapi.
Namu kembali semua pilihan berada di tangan anda

Fungsi dan Pengertian FSB

FSB (Front Side Bus) yang sering juga disebut sebagai system bus adalah jalur (bus) yang secara fisik menghubungkan prosesor dengan chipset northbridge pada motherboard. Jalur ini sebagai tempat lintasan data/informasi yang diwujudkan dalam bentuk sinyal-sinyal elektronis. Jalur ini merupakan jalur dua arah, artinya aliran data/informasi bisa berjalan dari prosesor menuju motherboard atau sebaliknya. FSB juga menghubungkan processor dengan memori utama.
Bandwidth maksimum FSB ditentukan lebar FSB (wide FSB), frekuensi FSB, dan jumlah transfer per detik (transfer/tick). Misalkan lebar FSB 32 bit (setara 4 byte) dengan frekuensi 200 MHz dan 4 transfer per detik. Bandwith maksimumnya adalah:
Lebar FSB x frekuensi FSB x jumlah transfer per detik
= 4 x 200 x 4
= 3200 Mega Byte perdetik
Maknanya adalah jumlah data maksimum yang bisa dialirkan oleh FSB adalah 3200 MB per detik. Makin besar bandwidth FSB makin cepat komputer bekerja. Namun, hal ini juga bergantung pada kemampuan komponen-komponen lain dalam mendukung kerja komputer (prosesor), misalnya cache memory, memori utama, teknologi-teknologi lain yang terkandung dalam prosesor itu sendiri.
Bandwidth adalah jumlah data maksimum yang dapat dipindahkan dalam satuan waktu tertentu. Biasanya diukur dengan satuan byte per detik, bit per detik atau tingkatan satuan yang lebih besar, misalnya mega byte per detik, giga bit per detik. Satuan ini tergantung besar data atau sesuai keperluan pemakai/ penghitungnya.
Kemampuan transfer per detik yang dimiliki FSB tergantung teknologi yang digunakan pada prosesor tersebut. Misalnya teknologi GTL+ mampu melakukan 2 transfer per detik, EV6 melakukan 4 transfer per detik, sedangkan teknologi AGTL+ mampu mencapai 8 transfer per detik.
FSB merupakan ‘tulang punggung’ hubungan antara prosesor dengan chipset pada motherboard, karena melalui FSB inilah keduanya saling mengirim dan menerima data/informasi. Melalui system bus chipset berhubungan ke komponen lain yang terhubung pada motherboard. FSB digunakan untuk mengomunikasikan antara motherboard dengan komponen lainnya.
Patut dicatat bahwa semua sistem bus (PCI, AGP, memory) pada motherboard terhubung ke chipset, sehingga dapat dikatakan bahwa chipset menjadi titik sentral koneksi sistem bus pada motherboard. Dengan demikian tidaklah salah bila disebutkan bahwa FSB menghubungkan prosesor dengan komponen (device) lain dalam satu sistem komputer melalui chipset yang ada pada motherboard.
FSB merupakan jalur penghubung antara prosesor dengan memori utama, juga penghubung antara prosesor dengan chipset (northbridge) pada motherboard.
Kecepatan bus AGP, PCI, ISA, dan memori, berbeda-beda seperti diilustrasikan pada gambar
letak bus

Mengcloning Hardisk Menggunakan CopyWipe untuk DOS dan Windows

CopyWipe adalah utilitas freeware untuk menyalin hardisk yang telah terisi system OS ke hardisk yang kosong dengan aman, sehingga anda menghemat dalam menginstall komputer. Dimana biasanya ini digunakan untuk menginstall perangkat komputer yang banyak seperti komputer dalam jaringan.
Dua versi dari CopyWipe yang tersedia: CopyWipe untuk DOS, dan CopyWipe untuk Windows. Setiap versi masing-masing dirancang untuk digunakan dalam lingkungan sistem operasi yang berbeda kedua versi CopyWipe muncul dan fungsi yang identik.
Sistem Persyaratan
Secara default, CopyWipe untuk DOS bergantung pada BIOS untuk pengolahan fungsi disk. Jika komputer Anda interface BIOS membatasi akses ke hard drive, kemudian CopyWipe untuk DOS juga akan dipengaruhi oleh keterbatasan ini. Anda dapat memiliki CopyWipe untuk DOS menimpa interface BIOS pada kebanyakan sistem dengan menggunakan BIOS HD (langsung) pilihan yang disediakan, seperti yang dijelaskan dalam manual ini.
CopyWipe untuk Windows bergantung pada Windows untuk menyediakan akses drive, bukan BIOS, sehingga informasi dalam paragraf langsung di atas tidak berlaku untuk itu. Hardware
  • IBM-kompatibel komputer pribadi (i386 atau yang lebih baru)
  • RAM 16 MB Software
  • CopyWipe untuk DOS: Tidak ada
  • CopyWipe untuk Windows: Windows NT/2000/XP/Vista
Layar utama CopyWipe menawarkan tiga pilihan menu:
  • Select Copy a Hard Drive untuk menyalin isi dari satu hard drive lain.
  • Select Wipe a Hard Drive untuk aman menimpa (menghapus) isi dari hard drive.
  • Select Settings untuk mengubah opsi konfigurasi CopyWipe. Masing-masing pilihan menu akan dijelaskan di bawah.
Untuk menggunakan software ini anda dapat mendownload Hiren Boot CD Versi 14.1 dengan cara
  • Mount Image disk Hiren’s.BootCD.14.1.iso
  • Buka folder HBCD\Programs
  • Klik file CopyWipe.cmd
Mengcopy Hardisk
Harap dicatat: CopyWipe untuk Windows hanya boleh digunakan untuk menyalin hardisk dari sumber ke hardisk yang kosong. Dan selama pengoperasian tidak boleh menggunakan komputer. CopyWipe untuk Windows tidak mengunci drive sumber selama operasi copy,  dan data ditulis ke drive sumber selama operasi copy dapat mengakibatkan inkonsistensi antara sumber dan sasaran drive. Pembatasan ini tidak berlaku untuk CopyWipe untuk DOS.
1. Dari layar utama (lihat Gambar Copy Wipe 01), gunakan tombol panah untuk memilih Salin Hard Drive (Copy a Hardrive), dan kemudian tekan Enter.
Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk DOS, yang pertama dari dua layar Hard Drive Sumber muncul, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Copy Wipe 02. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk Windows, lompat ke langkah 3.

2. (CopyWipe untuk DOS saja) Pilih metode akses yang ingin Anda gunakan untuk hard drive sumber:
  • BIOS HD – Menempatkan dan drive mengakses menggunakan sistem BIOS. Harap dicatat bahwa setiap masalah atau keterbatasan yang melekat ke sistem BIOS akan berlaku.
  • BIOS HD (langsung) – Upaya untuk menemukan hard drive menggunakan sistem BIOS, tetapi kemudian mencoba untuk mengaksesnya secara langsung, melewati BIOS. Hal ini terkadang dapat membantu dalam kasus-kasus di mana kinerja dengan opsi BIOS HD sangat kurang.
  • USB2 HD – Memeriksa USB terpasang 2 controller, jika ada, untuk yang tersedia berkecepatan tinggi hard drive.
  • IEEE1394 HD – Memeriksa IEEE 1394 kontroler terpasang, jika ada, untuk hard drive yang tersedia. Setelah Anda membuat pilihan, tekan Enter.
Layar Sumber hard drive kedua muncul, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Copy Wipe 03

3. Pada layar Sumber Hard Drive digambarkan dalam Gambar diatas, gunakan tombol panah untuk memilih hard drive yang ingin Anda salin. Anda dapat menekan F6 untuk melihat partisi pada hard drive yang dipilih, yang dapat membantu memastikan bahwa Anda memiliki hard drive yang benar dipilih. (Setelah menekan F6, Anda juga bisa menekan F4 untuk menghapus partisi yang dipilih, jika diinginkan.) Bila Anda memiliki drive sumber yang diinginkan dipilih, tekan Enter. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk DOS, yang pertama dari dua layar Hard Drive Sasaran muncul, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Copy Wipe 01. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk Windows, lompat ke langkah 5.
4. (CopyWipe untuk DOS saja) Pilih metode akses yang ingin Anda gunakan untuk target drive drive. Pilihannya adalah sama dengan yang untuk hard drive sumber:
  • BIOS HD – Menempatkan dan drive mengakses menggunakan sistem BIOS. Harap dicatat bahwa setiap masalah atau keterbatasan yang melekat ke sistem BIOS akan berlaku.
  • BIOS HD (langsung) – Upaya untuk menemukan hard drive menggunakan sistem BIOS, tetapi kemudian mencoba untuk mengaksesnya secara langsung, melewati BIOS. Hal ini terkadang dapat membantu dalam kasus-kasus di mana kinerja dengan opsi BIOS HD sangat miskin.
  • USB2 HD – Memeriksa USB terpasang 2 controller, jika ada, untuk yang tersedia berkecepatan tinggi hard drive.
  • IEEE1394 HD – Memeriksa IEEE 1394 kontroler terpasang, jika ada, untuk hard drive yang tersedia.
Setelah Anda membuat pilihan, tekan Enter. Layar Sasaran hard drive kedua muncul, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Copy Wipe 04.

5. Perhatikan bahwa area status (di sudut kanan bawah layar) yang diperbarui untuk mencerminkan operasi yang dilakukan, dan jumlah sumber drive drive. Pada layar Hard Drive target, gunakan tombol panah untuk memilih hard drive yang Anda ingin menyalin isi dari hard drive sumber. (Seperti pada langkah 3, Anda dapat menekan F6 untuk melihat partisi pada hard drive yang dipilih.) Bila Anda memiliki drive target yang diinginkan dipilih, tekan Enter. Salinan pilihan layar muncul, seperti ditunjukkan dalam Gambar Copy Wipe 05.
6. Area status sekali lagi diperbarui untuk mencerminkan pilihan yang telah Anda pilih. Pada layar pilihan copy, pilih opsi salinan yang Anda ingin gunakan.
7. Anda akan diminta sebelum operasi copy dijalankan. Masukkan Y untuk melanjutkan, atau N untuk kembali ke layar salin pilihan. Setelah Anda memungkinkan untuk melanjutkan operasi copy, layar kemajuan salin akan muncul. Anda dapat menekan tombol Esc pada setiap saat selama operasi copy untuk membatalkannya.
Wiping a Hard Drive
1. Dari layar utama, gunakan tombol panah untuk memilih Bersihkan Hard Drive, dan kemudian tekan Enter. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk DOS, yang pertama dari dua layar Hard Drive muncul. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk Windows, lompat ke langkah 3.
2. (CopyWipe untuk DOS saja) Pilih metode akses yang ingin Anda gunakan untuk hard drive sumber:
  • BIOS HD – Menempatkan dan drive mengakses menggunakan sistem BIOS. Harap dicatat bahwa setiap masalah atau keterbatasan yang melekat ke sistem BIOS akan berlaku.
  • BIOS HD (langsung) – Upaya untuk menemukan hard drive menggunakan sistem BIOS, tetapi kemudian mencoba untuk mengaksesnya secara langsung, melewati BIOS. Hal ini terkadang dapat membantu dalam kasus-kasus di mana kinerja dengan opsi BIOS HD sangat miskin.
  • USB2 HD – Memeriksa USB terpasang 2 controller, jika ada, untuk yang tersedia berkecepatan tinggi hard drive.
  • IEEE1394 HD – Memeriksa IEEE 1394 kontroler terpasang, jika ada, untuk hard drive yang tersedia. Setelah Anda membuat pilihan, tekan Enter. Layar hard drive kedua muncul,.
3. Pada layar pemilihan Hard Drive, gunakan tombol panah untuk memilih hard drive yang ingin Anda bersihkan. Anda dapat menekan F6 untuk melihat partisi pada hard drive yang dipilih, yang dapat membantu memastikan bahwa Anda memiliki hard drive yang benar dipilih. Bila Anda memiliki hard drive yang diinginkan, tekan Enter.
4. Perhatikan bahwa area status (di sudut kanan bawah layar) yang diperbarui untuk mencerminkan operasi yang dilakukan, dan jumlah hard drive yang dipilih. Pada layar pilihan menghapus, gunakan tombol panah untuk memilih jenis pembersihan yang anda inginkan, dan kemudian tekan Enter. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk DOS, layar Entropy Sumber akan muncul. Jika Anda menggunakan CopyWipe untuk Windows, lompat ke langkah 6. (Bila menggunakan CopyWipe untuk Windows, entropi koleksi ditangani langsung oleh Windows, menggunakan Crypto API.)
5. (CopyWipe untuk DOS saja) Gunakan tombol panah untuk memilih sumber entropi. Jika Anda memilih pilihan sumber Keyboard entropi, Anda akan diminta untuk menekan tombol acak pada keyboard, untuk melakukan cukup entropi (menekan sembarang tombol) untuk operasi menghapus.
6. Anda akan diminta sebelum operasi menghapus dijalankan. Masukkan Y untuk melanjutkan, atau N untuk kembali ke layar sebelumnya. Setelah Anda memilih operasi menghapus untuk dilanjutkan, layar operasi penghapusan akan muncul. Anda dapat menekan tombol Esc setiap saat selama operasi penghapusan untuk membatalkannya.
Harap diperhatikan: Membatalkan operasi penghapusan tidak akan memulihkan data yang telah dihapus sampai ke titik itu!
CopyWipe Settings
Pengaturan CopyWipe diakses dari layar utama (lihat Gambar 1). Gunakan tombol panah untuk memilih Pengaturan, dan kemudian tekan Enter. Pengaturan layar muncul